Malam Itu, Malaikat Jibril Memeluk Rasulullah Tiga Kali

Malam itu, Malaikat Jibril memeluk Rasulullah tiga kali dan ini menjadi
kisah yang perlu diketahui oleh setiap umat muslim. Selama hidup dan matinya Rasulullah, kita semua tahu bahwa semuanya itu merupakan keberkahan sehingga Rasulullah selalu dimuliakan.

Malam Itu, Malaikat Jibril Memeluk Rasulullah Tiga Kali


Akhlak yang mulia dan sosoknya yang menawan tentu menjadi dua hal penting yang membuat manusia memujinya. Tidak hanya sesama manusia saja tapi Khaliqnya pun ikut memuji karena pribadinya yang begitu sempurna dan bahkan bumi serta langit juga ikut menyanjungnya. Rasulullah, namanya akan selalu disebut setiap harinya berkali-kali oleh banyak manusia serta malaikat yang tidak terhitung jumlahnya sehingga namanya akan selalu harum.

Keberkahan dan kemuliaan Rasulullah adalah semenjak ia kecil. Muhammad bin Abdullah sewaktu kecil sempat tertidur saat ia menonton pertunjukkan musik dan permainan yang ada di kaum Quraisy sedangkan anak-anak seumurannya tengah melihat. Kemudian waktu terbangun, usailah sudah pertunjukkan tersebut dan waktu salah satu temannya ada yang mengundangnya kembali untuk menonton pertunjukkan yang sama di lain waktu, Rasulullah hanya menjawab dengan polos bahwa ia tidak diciptakan untuk itu. Setelah beranjak dewasa, kebersihan hati dan kebijaksanaannya pun bertambah. Kegalauan yang dirasakannya adalah tentang kekafiran, kemaksiatan dan kebodohan kaumnya.

Kisah ini bermula saat Malaikat Jibril berdo’a dan Nabi Muhammad pun mengaminkan doa tersebut. Ia kerap menyendiri untuk merenung bersama Tuhannya dan goa yang terdapat di tempat yang tinggi adalah pilihannya untuk merenung di tempat hening. Maka di malam itulah, tidak lama setelah ia menikah dengan Khadijah, duta langit mendatanginya, yaitu Malaikat Jibril. Maka dari itu, kita bisa lihat betapa mulianya Rasulullah dimana seorang manusia dikunjungi oleh malaikat. Kedatangan Malaikat Jibril pun ada tujuannya dan ada misi agung yang diberikan kepada Rasulullah. Jadi, malam tersebut terjadilah sebuah kejadian besar yang tentunya menjadi sebuah keagungan karena Malaikat Jibril memeluk Nabi Muhammad sebanyak tiga kali.

Ada tiga doa Malaikat Jibril yang diamini Rasulullah SAW pada malam agung tersebut. Malaikat Jibril menyuruhnya untuk membaca, namun Nabi menjawab bahwa ia tidak bisa membaca lalu Jibril memeluknya sampai ia kelelahan dan setelah melepaskannya, Jibril menyuruh Nabi membaca lagi. Nabi Muhammad yang buta huruf memberikan jawaban yang sama, yaitu bahwa ia tidak bisa membaca dengan gugup. Jibril pun kemudian meraih tubuhnya dan memeluk Nabi untuk yang kedua kali sebelum melepaskannya dan lagi, Jibril memberikan instruksi untuk membaca dengan tegas. Sosok mulia tersebut memang tidak bohong kalau ia tidak bisa baca tulis dan ia pun menjawab dengan jawaban yang sama dengan dua kali sebelumnya.

Kisah Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Muhammad belum selesai, Jibril lalu akhirnya yang membaca wahyu pertama. Itulah momen yang paling mulia di mana Muhammad SAW dipeluk oleh Malaikat Jibril. Seperti kita tahu bahwa Malaikat Jibril adalah imam para malaikat dan tentunya ini menjadi pelukan yang penuh makna, sebab imam manusia dipeluk oleh imam malaikat. Pelukan tersebut memang memiliki makna besar dan bahkan tidak akan mungkin bisa ditafsirkan oleh sastrawan pandai mana pun dengan kata-kata mereka.

Wahyu pertama diberikan pada malam di mana Rasulullah dipeluk tiga kali tersebut, dan selepas malam itulah perjuangan Muhammad SAW dimana diketahui sebagai nabi terakhir baru akan dimulai. Ayat pertama hingga kelima dalam surat al-‘Alaq-lah yang dibacakan Jibril menurunkan wahyu pertama di Gua Hira’. Kisah tersebut terungkap sudah tentang malam itu,



Sumber : kumpulanmisteri.com