Berbohong adalah sebuah dosa yang harus kita hindari. Tetapi,
terdapat 3 penipuan yang diharuskan dalam Islam. kita harus tahu benar, apa saja ketiga perkara itu hingga membolehkan kita untuk berbohong. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan tiga perkara itu agar kebohongan kita berada di lingkup ketiganya.
Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia, mulai dari cara berpakaian hingga adab antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, kita bisa mengetahui perintah dan larangan Allah dari Al-Qur’an dan hadits. Salah satu larangan yang harus kita hindari adalah berbohong. Berbohong termasuk perbuatan dosa karena sekali saja kita berbohong maka kita akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan lainnya. Inilah hukum menipu dalam Islam.
Meskipun demikian, terdapat tiga perkara yang memperbolehkan kita untuk berbohong, bahkan diharuskan. Lalu apa saja tiga perkara itu?
Sebuah dalil menuliskan bahwa terdapat tiga penipuan yang dibenarkan Islam, yaitu:
1. Laki-laki yang berbohong saat berada di medan perang, karena dalam peperangan memerlukan helah atau tipu daya.
Perang yang dimaksud di sini adalah berjihad membela kebenaran. Dalam perang, digunakan strategi untuk mengalahkan musuh. Pada strategi tersebut, kita harus pintar membuat tipu muslihat agar musuh terkecoh dan dapat dikalahkan. Oleh karenanya, dalam peperangan ini, tipu daya diperbolehkan asalkan untuk membela kebenaran agama.
2. Laki-laki berbohong pada istrinya agar istri menyukainya.
Perkelahian kecil di dalam sebuah pernikahan merupakan hal yang wajar terjadi. Namun, jika perkelahian itu semakin besar dan dapat menimbulkan perpecahan kita harus mengupayakan untuk mengembalikan kebahagiaan pernikahan. Sebuah keluarga, biasanya seorang wanita lah yang lebih sering marah. Sebagai suami, Anda boleh berbohong pada istri demi kelangsungan keluarga. Tapi, bukan berarti kita selingkuh dan kemudian berbohong karena keutuhan. Berbohong dalam hal ini adalah kita memuji istri kita apapun keadaanya. Apabila seorang istri memiliki tubuh gemuk kita tidak perlu mengatakannya. Cukup mengatakan kalau istri kita cantik dan badannya bagus.
3. Laki-laki berbohong untuk mendamaikan dua orang yang sedang berkelahi atau bertengkar.
Islam menyukai perdamaian dan kesejahteraan. Perkelahian hanya akan membuat perpecahan di antara manusia. Apabila dua saudara sedang bertengkar, maka sebagai umat muslim kita wajib untuk mendamaikannya. Dalam usaha perdamaian itu, sulit jika kita saling jujur ke pihak yang berkelahi. Karena mereka sedang dalam keadaan marah dan tidak mungkin kita menceritakan kemarahan satu sama lain kepada mereka. Oleh karena itu, berbohong dalam hal ini diperbolehkan untuk mendamaikan mereka. Sebagai contohnya, kita berkata pada pihak A bahwa ia sudah tenang ia sudah memaafkan atau ia ingin berdamai dengan pihak B. Hal ini akan membuat hati dan pikiran mereka lebih tenang sehingga bisa berpikir dengan kepala dingin dan akhirnya, permasalan mereka terselesaikan.
Berdasarkan perkara bohong yang dibenarkan dalam Islam tersebut, menunjukkan bahwa Allah telah memberikan kesempatan untuk berbohong dengan syarat jika dalam ketiga keadaan di atas. Jujur tak selamanya baik, dalam ketiga kondisi tersebut kita membutuhkan untuk berbohong demi kebaikan. Namun, di luar itu berbohong tetaplah dosa yang harus ditinggalkan. Sebagai seorang muslim, kita harus pintar-pintar memilah mana perintah Allah dan larangan Allah agar tidak salah bersikap. Karena hal tersebut akan membuat kita semakin bijaksana dalam menjalani hidup ini.
Sumber : kumpulanmisteri.com
terdapat 3 penipuan yang diharuskan dalam Islam. kita harus tahu benar, apa saja ketiga perkara itu hingga membolehkan kita untuk berbohong. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan tiga perkara itu agar kebohongan kita berada di lingkup ketiganya.
Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia, mulai dari cara berpakaian hingga adab antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, kita bisa mengetahui perintah dan larangan Allah dari Al-Qur’an dan hadits. Salah satu larangan yang harus kita hindari adalah berbohong. Berbohong termasuk perbuatan dosa karena sekali saja kita berbohong maka kita akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan lainnya. Inilah hukum menipu dalam Islam.
Meskipun demikian, terdapat tiga perkara yang memperbolehkan kita untuk berbohong, bahkan diharuskan. Lalu apa saja tiga perkara itu?
Sebuah dalil menuliskan bahwa terdapat tiga penipuan yang dibenarkan Islam, yaitu:
1. Laki-laki yang berbohong saat berada di medan perang, karena dalam peperangan memerlukan helah atau tipu daya.
Perang yang dimaksud di sini adalah berjihad membela kebenaran. Dalam perang, digunakan strategi untuk mengalahkan musuh. Pada strategi tersebut, kita harus pintar membuat tipu muslihat agar musuh terkecoh dan dapat dikalahkan. Oleh karenanya, dalam peperangan ini, tipu daya diperbolehkan asalkan untuk membela kebenaran agama.
2. Laki-laki berbohong pada istrinya agar istri menyukainya.
Perkelahian kecil di dalam sebuah pernikahan merupakan hal yang wajar terjadi. Namun, jika perkelahian itu semakin besar dan dapat menimbulkan perpecahan kita harus mengupayakan untuk mengembalikan kebahagiaan pernikahan. Sebuah keluarga, biasanya seorang wanita lah yang lebih sering marah. Sebagai suami, Anda boleh berbohong pada istri demi kelangsungan keluarga. Tapi, bukan berarti kita selingkuh dan kemudian berbohong karena keutuhan. Berbohong dalam hal ini adalah kita memuji istri kita apapun keadaanya. Apabila seorang istri memiliki tubuh gemuk kita tidak perlu mengatakannya. Cukup mengatakan kalau istri kita cantik dan badannya bagus.
3. Laki-laki berbohong untuk mendamaikan dua orang yang sedang berkelahi atau bertengkar.
Islam menyukai perdamaian dan kesejahteraan. Perkelahian hanya akan membuat perpecahan di antara manusia. Apabila dua saudara sedang bertengkar, maka sebagai umat muslim kita wajib untuk mendamaikannya. Dalam usaha perdamaian itu, sulit jika kita saling jujur ke pihak yang berkelahi. Karena mereka sedang dalam keadaan marah dan tidak mungkin kita menceritakan kemarahan satu sama lain kepada mereka. Oleh karena itu, berbohong dalam hal ini diperbolehkan untuk mendamaikan mereka. Sebagai contohnya, kita berkata pada pihak A bahwa ia sudah tenang ia sudah memaafkan atau ia ingin berdamai dengan pihak B. Hal ini akan membuat hati dan pikiran mereka lebih tenang sehingga bisa berpikir dengan kepala dingin dan akhirnya, permasalan mereka terselesaikan.
Berdasarkan perkara bohong yang dibenarkan dalam Islam tersebut, menunjukkan bahwa Allah telah memberikan kesempatan untuk berbohong dengan syarat jika dalam ketiga keadaan di atas. Jujur tak selamanya baik, dalam ketiga kondisi tersebut kita membutuhkan untuk berbohong demi kebaikan. Namun, di luar itu berbohong tetaplah dosa yang harus ditinggalkan. Sebagai seorang muslim, kita harus pintar-pintar memilah mana perintah Allah dan larangan Allah agar tidak salah bersikap. Karena hal tersebut akan membuat kita semakin bijaksana dalam menjalani hidup ini.
Sumber : kumpulanmisteri.com