Belum hadirnya keturunan dalam sebuah rumah tangga seringkali
menjadi sebab persoalan. Mulai dari masalah kecil, bahkan berujung pada perceraian. Kehadiran anak disinyalir sebagai salah satu tanda keberhasilan sebuah pernikahan, sedangkan tidak adanya anak disebut sebagai salah satu sebab kegagalan.
Padahal, tidak selalu demikian.
Jika dalam pernikahan berkah yang Anda jalani tak kunjung dihadirkan anak oleh Allah Ta’ala, ada beberapa hal yang perlu diyakinkan di dalam diri Anda dan pasangan. Keyakinan ini amat penting. Ianya bisa memperpanjang usia pernikahan Anda. Sebab cerai merupakan perbuatan yang dibenci Allah Ta’ala, dan menikah lagi tidak menjamin lahirnya anak.
Mula-mula, sadari bahwa tiadanya anak bermakna tiadanya sosok yang menjadi sebab terjerumusnya Anda ke dalam neraka lantaran tak kuasa memberikan pendidikan terbaik berupa al-Qur’an dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Bacalah sejarah, lihatlah fakta, berapa banyak anak yang justru menyeret orang tuanya ke dalam siksa neraka yang berapi-api?
Jika tidak dikaruniai anak, Anda terbebas dari bahaya ini.
Selanjutnya, rajin-rajinlah membaca istighfar. Mohonlah ampun kepada Allah Ta’ala, sebanyak-banyaknya. Dalam sehari, jangan kurang dari seratus kali. Lebih baik jika jumlahnya bertambah dan kualitasnya semakin baik. Jangan kurang. Jangan asal kejar terget bilangan. Pemaknaan dan penghayatan jauh lebih penting dari komat-kamit tanpa kekhusyukan.
Siapa yang rajin meminta ampun kepada Allah Ta’ala dengan memperbanyak membaca istighfar, Allah Ta’ala menjanjikan ampunan, bertambahnya harta-harta dan juga keturunan. Hal ini disebutkan dengan sangat jelas oleh Allah Ta’ala dalam surat Nuh [71] ayat 10-12.
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Selanjutnya, bersikaplah saling percaya. Jangan curigai atau berburuk sangka kepada pasangan Anda. Berikan kepercayaan penuh. Sadari kekurangan diri, dan bergegaslah untuk memperbaikinya hingga upaya yang paling maksimal.
Tempuhlah jalan-jalan ikhtiar dari sisi medis, dan solusi-solusi lain yang sangat mungkin untuk dikerjakan. Jika upaya sudah maksimal, bertawakkallah. Serahkan semuanya kepada Allah Ta’ala. Sebab Dia mustahil menzalimi hamba-hamba-Nya.
Wallahu a’lam.
Sumber : keluargacinta.com
menjadi sebab persoalan. Mulai dari masalah kecil, bahkan berujung pada perceraian. Kehadiran anak disinyalir sebagai salah satu tanda keberhasilan sebuah pernikahan, sedangkan tidak adanya anak disebut sebagai salah satu sebab kegagalan.
Padahal, tidak selalu demikian.
Jika dalam pernikahan berkah yang Anda jalani tak kunjung dihadirkan anak oleh Allah Ta’ala, ada beberapa hal yang perlu diyakinkan di dalam diri Anda dan pasangan. Keyakinan ini amat penting. Ianya bisa memperpanjang usia pernikahan Anda. Sebab cerai merupakan perbuatan yang dibenci Allah Ta’ala, dan menikah lagi tidak menjamin lahirnya anak.
Mula-mula, sadari bahwa tiadanya anak bermakna tiadanya sosok yang menjadi sebab terjerumusnya Anda ke dalam neraka lantaran tak kuasa memberikan pendidikan terbaik berupa al-Qur’an dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Bacalah sejarah, lihatlah fakta, berapa banyak anak yang justru menyeret orang tuanya ke dalam siksa neraka yang berapi-api?
Jika tidak dikaruniai anak, Anda terbebas dari bahaya ini.
Selanjutnya, rajin-rajinlah membaca istighfar. Mohonlah ampun kepada Allah Ta’ala, sebanyak-banyaknya. Dalam sehari, jangan kurang dari seratus kali. Lebih baik jika jumlahnya bertambah dan kualitasnya semakin baik. Jangan kurang. Jangan asal kejar terget bilangan. Pemaknaan dan penghayatan jauh lebih penting dari komat-kamit tanpa kekhusyukan.
Siapa yang rajin meminta ampun kepada Allah Ta’ala dengan memperbanyak membaca istighfar, Allah Ta’ala menjanjikan ampunan, bertambahnya harta-harta dan juga keturunan. Hal ini disebutkan dengan sangat jelas oleh Allah Ta’ala dalam surat Nuh [71] ayat 10-12.
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Selanjutnya, bersikaplah saling percaya. Jangan curigai atau berburuk sangka kepada pasangan Anda. Berikan kepercayaan penuh. Sadari kekurangan diri, dan bergegaslah untuk memperbaikinya hingga upaya yang paling maksimal.
Tempuhlah jalan-jalan ikhtiar dari sisi medis, dan solusi-solusi lain yang sangat mungkin untuk dikerjakan. Jika upaya sudah maksimal, bertawakkallah. Serahkan semuanya kepada Allah Ta’ala. Sebab Dia mustahil menzalimi hamba-hamba-Nya.
Wallahu a’lam.
Sumber : keluargacinta.com