Kasus guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Kabupaten Wajo bernama Mala Yanti yang mencubit siswinya belum selesai.
Mala sempat dilaporkan ke polisi oleh orangtua siswi yang dicubit.
Berujung damai setelah laporan tersebut dicabut.
Mala juga dianggap sebagai pahlawan karena telah menyadarkan para guru lain agar tahu cara menghukum siswanya.
"Ibu Mala harus jadi pahlawan bagi guru yang lain. Hikmahnya adalah menyadarkan kita agar tahu cara menghukum anak jaman sekarang," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo (None), dikutip dari TribunWajo.com, Sabtu (2/12/2017).
Namun nasib tak mujur justru dialami siswi yang dicubit, Dieny Anugrah.
Anugrah dikeluarkan dari sekolahnya.
Keputusan mengeluarkan Anugrah demi kelancaran belajar mengajar di sekolah, seperti dilansir dari klikwajo.com.
Sejak kasus pencubitan ramai dibicarakan, guru dan siswa merasa tidak tenang belajar.
Mala sempat dilaporkan ke polisi oleh orangtua siswi yang dicubit.
Berujung damai setelah laporan tersebut dicabut.
Mala juga dianggap sebagai pahlawan karena telah menyadarkan para guru lain agar tahu cara menghukum siswanya.
"Ibu Mala harus jadi pahlawan bagi guru yang lain. Hikmahnya adalah menyadarkan kita agar tahu cara menghukum anak jaman sekarang," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo (None), dikutip dari TribunWajo.com, Sabtu (2/12/2017).
Namun nasib tak mujur justru dialami siswi yang dicubit, Dieny Anugrah.
Anugrah dikeluarkan dari sekolahnya.
Keputusan mengeluarkan Anugrah demi kelancaran belajar mengajar di sekolah, seperti dilansir dari klikwajo.com.
Sejak kasus pencubitan ramai dibicarakan, guru dan siswa merasa tidak tenang belajar.
