Umat muslim berlindung pada Allah SWT dari orang-orang yang jahil ini.
Setiap hamba telah diberikan nikmat yang luar biasa dari Allah namun mereka selalu ingkar kepada-Nya. Kaum ini senantiasa melakukan kebenaran karena telah menolak kebenaran. Mereka berpikir bahwa kebenaran ialah haknya dan tidak ada yang melakukan hal ini selain dari kaum mereka.
Merekalah orang yang menipu Allah karena ciri-ciri munafik telah ada pada diri mereka. Sungguh Allah adalah Maha Tahu sehingga Dia tidak akan tertipu oleh siapa pun dan kapan pun. Allah telah memberikan ciri-ciri orang munafik yang harus diwaspadai agar kita tidak masuk di dalamnya. Karena berbuat munafik merupakan salah satu perbuatan dosa.
Jika yang diingkari adalah manusia biasa, maka hal ini bisa dimaklumi. Namun, bagaimana jika mereka juga ingkar terhadap Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Terlebih mereka beranggapan jika Allah telah melakukan kesalahan dengan memilih Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya karena beliau tidak berasal dari kaum mereka. Hal inilah yang menyebabkan mereka terhalang dari hidayah-Nya.
Kaum ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah al-Munawaroh. Ketika dakwah mulai kuat, mereka semakin gigih dan besar dalam menyembunyikan diri. Di luar mereka menampakkan diri sebagai orang yang beriman tetapi sebenarnya mereka adalah musuh di dalam selimut. Saat Rasul dan para sahabatnya mengikrarkan keimanan, mereka ikut serta dalam dakwah itu. Namun, setelah mereka kembali, mereka justru tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu Rasul dan sahabatnya, bahkan juga menipu Allah SWT. Padahal, diri mereka lah yang sebenarnya tertipu tapi mereka saja yang tidak menyadarinya.
Sudah biasa, jika mereka menampakkan diri dengan mengucap kalimat tauhid Laa ilaha illallah tapi pada nyatanya, tujuan mereka hanyalah agar harta dan nyawa mereka tidaklah lenyap. Mereka mengucapkan kalimat tauhid itu dengan hati yang tidak tulus. Hal ini telah diriwayatkan oleh Ibnu Juraij. Selain itu banyak ayat alquran mengenai orang munafik yang dapat kita pelajari dan ambil hikmahnya.
Lalu mengapa Allah memberitahu kriteria dari kaum ini kepada umat muslimin. Hal ini bertujuan agar kaum muslim lebih waspada terhadap mereka yang bermuka dua yang dapat menimbulkan kerusakan dalam ajaran Islam.
Mereka memiliki akhlak yang tercela. Di dalam lisan, mereka membenarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah, tetapi di dalam hati mereka mengingkari hal tersebut sehingga apa yang ada di dalam hati mereka berlawanan dengan apa yang mereka lakukan. Abu Sa’id juga pernah menjelaskan ciri-ciri dari kaum ini. Pada pagi hari, mereka mengatakan ini dan pada siang hari apa yang dikatakannya pun berubah. Abu Sa’id menambahkan bahwa mereka akan selalu berubah-ubah seperti kapal yang tergoyahkan tiupan angin. Setiap angin tertiup maka kapal pun akan ikut goyang.
Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat diketahui bahwa mereka adalah ciri-ciri orang munafik, yakni orang yang bermuka dua, suka menebar fitnah, dan suka mengadu domba. Hal ini tidak lain tidak bukan hanya untuk merusak ajaran Islam dan kaum muslim dari dalam.
Sebagai seorang muslim, kita harus waspada terhadap orang yang seperti ini. Orang yang bermuka dua lebih berbahaya daripada dengan jelas mengatakan perang. Karena kita tidak dapat mengetahui mana kawan dan mana lawan. Oleh karena itu, senantiasa berserah diri kepada Allah dan kita akan mendapatkan perlindungan dari-Nya.
Sumber : kumpulanmisteri.com
Setiap hamba telah diberikan nikmat yang luar biasa dari Allah namun mereka selalu ingkar kepada-Nya. Kaum ini senantiasa melakukan kebenaran karena telah menolak kebenaran. Mereka berpikir bahwa kebenaran ialah haknya dan tidak ada yang melakukan hal ini selain dari kaum mereka.
Merekalah orang yang menipu Allah karena ciri-ciri munafik telah ada pada diri mereka. Sungguh Allah adalah Maha Tahu sehingga Dia tidak akan tertipu oleh siapa pun dan kapan pun. Allah telah memberikan ciri-ciri orang munafik yang harus diwaspadai agar kita tidak masuk di dalamnya. Karena berbuat munafik merupakan salah satu perbuatan dosa.
Jika yang diingkari adalah manusia biasa, maka hal ini bisa dimaklumi. Namun, bagaimana jika mereka juga ingkar terhadap Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Terlebih mereka beranggapan jika Allah telah melakukan kesalahan dengan memilih Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya karena beliau tidak berasal dari kaum mereka. Hal inilah yang menyebabkan mereka terhalang dari hidayah-Nya.
Kaum ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah al-Munawaroh. Ketika dakwah mulai kuat, mereka semakin gigih dan besar dalam menyembunyikan diri. Di luar mereka menampakkan diri sebagai orang yang beriman tetapi sebenarnya mereka adalah musuh di dalam selimut. Saat Rasul dan para sahabatnya mengikrarkan keimanan, mereka ikut serta dalam dakwah itu. Namun, setelah mereka kembali, mereka justru tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu Rasul dan sahabatnya, bahkan juga menipu Allah SWT. Padahal, diri mereka lah yang sebenarnya tertipu tapi mereka saja yang tidak menyadarinya.
Sudah biasa, jika mereka menampakkan diri dengan mengucap kalimat tauhid Laa ilaha illallah tapi pada nyatanya, tujuan mereka hanyalah agar harta dan nyawa mereka tidaklah lenyap. Mereka mengucapkan kalimat tauhid itu dengan hati yang tidak tulus. Hal ini telah diriwayatkan oleh Ibnu Juraij. Selain itu banyak ayat alquran mengenai orang munafik yang dapat kita pelajari dan ambil hikmahnya.
Lalu mengapa Allah memberitahu kriteria dari kaum ini kepada umat muslimin. Hal ini bertujuan agar kaum muslim lebih waspada terhadap mereka yang bermuka dua yang dapat menimbulkan kerusakan dalam ajaran Islam.
Mereka memiliki akhlak yang tercela. Di dalam lisan, mereka membenarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah, tetapi di dalam hati mereka mengingkari hal tersebut sehingga apa yang ada di dalam hati mereka berlawanan dengan apa yang mereka lakukan. Abu Sa’id juga pernah menjelaskan ciri-ciri dari kaum ini. Pada pagi hari, mereka mengatakan ini dan pada siang hari apa yang dikatakannya pun berubah. Abu Sa’id menambahkan bahwa mereka akan selalu berubah-ubah seperti kapal yang tergoyahkan tiupan angin. Setiap angin tertiup maka kapal pun akan ikut goyang.
Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat diketahui bahwa mereka adalah ciri-ciri orang munafik, yakni orang yang bermuka dua, suka menebar fitnah, dan suka mengadu domba. Hal ini tidak lain tidak bukan hanya untuk merusak ajaran Islam dan kaum muslim dari dalam.
Sebagai seorang muslim, kita harus waspada terhadap orang yang seperti ini. Orang yang bermuka dua lebih berbahaya daripada dengan jelas mengatakan perang. Karena kita tidak dapat mengetahui mana kawan dan mana lawan. Oleh karena itu, senantiasa berserah diri kepada Allah dan kita akan mendapatkan perlindungan dari-Nya.
Sumber : kumpulanmisteri.com