Pernikahan adalah sunnah Rasul yang dianjurkan bagi umat Islam.
Dalam pernikahan, kita akan mendapatkan banyak manfaat dan pahala apabila menjalankannya sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu jalan yang bisa kita gunakan untuk memperoleh pahala adalah melalui hubungan suami istri atau jima’. Inilah alasan hubungan suami istri dalam Islam adalah ibadah.
Hubungan suami istri adalah sedekah sehingga dengan melakukan hubungan intim hanya mengharap ridho Allah, maka Allah akan memberikan balasan seperti ibadah. Meskipun, terdapat nafsu syahwat yang ada dalam hubungan itu, tapi kita harus bisa mengontrol nafsu tersebut agar tidak merusak pahala sedekah yang diberikan oleh Allah.
Jima’ adalah hal yang wajar dalam pernikahan, bahkan disunnahkan karena mendatangkan beberapa manfaat, yakni untuk memelihara keturunan umat manusia, mengeluarkan cairan dalam tubuh dimana jika tidak dikeluarkan akan berbahaya, serta meraih kenikmatan yang diberikan oleh Allah.
Rasul menganjurkan kepada umatnya agar tidak melajang karena terdapat tiga hal yang harus kita hindari, yakni jangan sampai tidak makan agar tidak terjadi penyempitan usus, jangan tidak berjalan agar jika diperlukan berjalan kita tidak kesusahan, dan jangan meninggalkan hubungan suami istri karena air sumur saja bisa kering dengan sendirinya.
Muhammad bin Zakariya pernah menjelaskan dampak buruk meninggalkan hubungan suami istri yakni syarafnya akan menegang, kekuatan organ tubuh menjadi lemah, dan tersumbatnya pembuluh darah. Orang yang lama membujang maka wajahnya akan lebih sering muram dan tubuhnya menjadi dingin.
Sedangkan, jima’ tidak hanya berguna untuk menjaga pandangan dan perbuatan yang haram, tetapi juga berguna dalam psikologis suami istri melalui kenikmatan yang sungguh besar. Selain itu, Jima adalah sedekah.
Dalam bersetubuh terdapat puncak kenikmatan yang disebut faragh atau orgasme. Namun, tidak semua hubungan suami istri dapat mencapai puncaknya. Meskipun demikian, kedua pasangan harus berupaya secara optimal untuk mencapainya karena hal tersebut adalah wajib. Terlebih untuk kenikmatan kedua belah pihak. Faragh merupakan salah satu tujuan dari pernikahan yang sakinah, mawadah, dan warohmah serta menjadi hubungan suami istri berpahala. Karena jika terdapat salah satu pihak yang tidak merasakan kenikmatan dan hal ini dibiarkan berlarut-larut maka dapat menimbulkan perselingkuhan untuk mencari kenikmatan itu. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencegah terjadinya perselingkuhan dengan mengoptimalkan faragh dalam bersetubuh.
Biasanya, laki-laki bisa mencapai faragh dengan lebih cepat. Berbeda dengan perempuan, yang bisa dikatakan terlambat panas. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus dalam mempercepat faragh pada perempuan. Hal ini pun dianjurkan oleh Rasulullah melalui sabdanya bahwa dilarang bagi suami menggauli istrinya seperti binatang sehingga diperlukan pendahuluan, yaitu cumbu rayu dan ciuman.
Cumbu rayu dibutuhkan oleh perempuan agar menaikkan suhu tubuh sehingga bisa mencapai faragh dengan cepat. Hal ini bisa dilakukan dengan sentuhan mesra. Seluruh tubuh pasangan suami istri adalah halal untuk dilihat ataupun disentuh, termasuk kemaluan. Sebagai seseorang yang telah menikah, kita harus tahu titik-titik tertentu dari bagian tubuh agar mendapatkan puncak kenikmatan.
Selain itu, ciuman juga merupakan hal yang penting sebagai pendahuluan hubungan suami istri. Terdapat trik khusus dalam melakukan ciuman, seperti mencium bibir dan mengaitkan lidah satu sama lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan ciuman hendaknya kebersihan mulut dijaga. Karena jika mulut bau, bukannya menjadi mesra justru membuat pasangan tidak nyaman.
Hubungan suami istri dapat berfungsi untuk menghindarkan kita pada perbuatan haram sehingga jika kita menghalalkan dalam pernikahan, Allah akan memberikan pahala ibadah karena kita telah melakukan sunnah Rasul. Demikian alasan mengapa hubungan suami istri adalah sedekah.
Sumber : kumpulanmisteri.com
Dalam pernikahan, kita akan mendapatkan banyak manfaat dan pahala apabila menjalankannya sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu jalan yang bisa kita gunakan untuk memperoleh pahala adalah melalui hubungan suami istri atau jima’. Inilah alasan hubungan suami istri dalam Islam adalah ibadah.
Baca Juga : Wajah Cantik dengan Basuhan Air Wudhu
Hubungan suami istri adalah sedekah sehingga dengan melakukan hubungan intim hanya mengharap ridho Allah, maka Allah akan memberikan balasan seperti ibadah. Meskipun, terdapat nafsu syahwat yang ada dalam hubungan itu, tapi kita harus bisa mengontrol nafsu tersebut agar tidak merusak pahala sedekah yang diberikan oleh Allah.
Jima’ adalah hal yang wajar dalam pernikahan, bahkan disunnahkan karena mendatangkan beberapa manfaat, yakni untuk memelihara keturunan umat manusia, mengeluarkan cairan dalam tubuh dimana jika tidak dikeluarkan akan berbahaya, serta meraih kenikmatan yang diberikan oleh Allah.
Rasul menganjurkan kepada umatnya agar tidak melajang karena terdapat tiga hal yang harus kita hindari, yakni jangan sampai tidak makan agar tidak terjadi penyempitan usus, jangan tidak berjalan agar jika diperlukan berjalan kita tidak kesusahan, dan jangan meninggalkan hubungan suami istri karena air sumur saja bisa kering dengan sendirinya.
Muhammad bin Zakariya pernah menjelaskan dampak buruk meninggalkan hubungan suami istri yakni syarafnya akan menegang, kekuatan organ tubuh menjadi lemah, dan tersumbatnya pembuluh darah. Orang yang lama membujang maka wajahnya akan lebih sering muram dan tubuhnya menjadi dingin.
Sedangkan, jima’ tidak hanya berguna untuk menjaga pandangan dan perbuatan yang haram, tetapi juga berguna dalam psikologis suami istri melalui kenikmatan yang sungguh besar. Selain itu, Jima adalah sedekah.
Dalam bersetubuh terdapat puncak kenikmatan yang disebut faragh atau orgasme. Namun, tidak semua hubungan suami istri dapat mencapai puncaknya. Meskipun demikian, kedua pasangan harus berupaya secara optimal untuk mencapainya karena hal tersebut adalah wajib. Terlebih untuk kenikmatan kedua belah pihak. Faragh merupakan salah satu tujuan dari pernikahan yang sakinah, mawadah, dan warohmah serta menjadi hubungan suami istri berpahala. Karena jika terdapat salah satu pihak yang tidak merasakan kenikmatan dan hal ini dibiarkan berlarut-larut maka dapat menimbulkan perselingkuhan untuk mencari kenikmatan itu. Oleh karena itu, sebaiknya kita mencegah terjadinya perselingkuhan dengan mengoptimalkan faragh dalam bersetubuh.
Biasanya, laki-laki bisa mencapai faragh dengan lebih cepat. Berbeda dengan perempuan, yang bisa dikatakan terlambat panas. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus dalam mempercepat faragh pada perempuan. Hal ini pun dianjurkan oleh Rasulullah melalui sabdanya bahwa dilarang bagi suami menggauli istrinya seperti binatang sehingga diperlukan pendahuluan, yaitu cumbu rayu dan ciuman.
Cumbu rayu dibutuhkan oleh perempuan agar menaikkan suhu tubuh sehingga bisa mencapai faragh dengan cepat. Hal ini bisa dilakukan dengan sentuhan mesra. Seluruh tubuh pasangan suami istri adalah halal untuk dilihat ataupun disentuh, termasuk kemaluan. Sebagai seseorang yang telah menikah, kita harus tahu titik-titik tertentu dari bagian tubuh agar mendapatkan puncak kenikmatan.
Selain itu, ciuman juga merupakan hal yang penting sebagai pendahuluan hubungan suami istri. Terdapat trik khusus dalam melakukan ciuman, seperti mencium bibir dan mengaitkan lidah satu sama lain. Oleh karena itu, sebelum melakukan ciuman hendaknya kebersihan mulut dijaga. Karena jika mulut bau, bukannya menjadi mesra justru membuat pasangan tidak nyaman.
Baca Juga : Untuk Wanita, Inilah Dosa Dibalik Jilbab “Gaul”
Hubungan suami istri dapat berfungsi untuk menghindarkan kita pada perbuatan haram sehingga jika kita menghalalkan dalam pernikahan, Allah akan memberikan pahala ibadah karena kita telah melakukan sunnah Rasul. Demikian alasan mengapa hubungan suami istri adalah sedekah.
Sumber : kumpulanmisteri.com