Bendahara Allah di muka bumi? Mungkinkah Allah SWT mengutus
manusia untuk menjaga kekayaan-Nya layaknya seorang bendahara? Sebagian dari kita mungkin akan berpikir demikian.
Ternyata Allah SWT sebagai sang Pencipta memiliki kekuasaan tidak terbatas. Dalam segala kuasanya tersebut, Allah SWT mendelegasikan beberapa kekuasaan kepada hamba-hamba-Nya.
Termasuk dua orang yang merupakan sahabat Nabi berikut ini. Mereka dianggap menjadi bendahara Allah karena memiliki kekayaan yang sangat banyak namun tetap dermawan atas apa yang diterimanya. Lalu siapa mereka yang beruntung ini?
Abu Sulaiman mengatakan, dua manusia pilihan tersebut adalah “Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhuma. Keduanya merupakan dua bendahara dari perbendaharaan Allah di bumi-Nya.” Sebab, terangnya, “Keduanya menginfaqkan hartanya dalam taat. Muamalah keduanya adalah untuk Allah dengan kekuatan hati dan ilmunya.”
1. Utsman bi Affan
Utsman bin Affan merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu dari khulafaur rasyidin. Beliau memiliki kemampuan finansial yang lebih dibanding tiga sahabat Nabi termahsyur lainnya.
Bahkan harta khalifah ketiga ini umat Islam ini hartanya masih tersimpan hingga saat ini. Pundi-pundi uang ini didapatkan karena kedermawanan Utsman semasa hidup. Beliau menyedekahkan harta untuk membeli tanah yang kini menjadi areal perkebunan kurma. Hasilnya perkebunan tersebut setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman bin Affan.
Harta yang tersimpan dalam rekening atas nama Utsman bin Affan yang dikelola kementerian wakaf Arab Saudi tersebut kedepannya akan dibangun hotel. Income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal.
Sepeninggalnya saja begitu banyak harta yang Ia tinggalkan. Bagaimana pula kala menantu Rasulullah ini masih hidup. Tentu akan semakin banyak harta yang Ia bagikan di Jalan Allah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Utsman bin Affan merupakan manusia di bumi yang disegani malaikat. Utsman menyedekahkan hartanya saat terjadi perang Tabuk. Ia memberikan 1000 ekor unta,70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham, yang nilainya sama dengan sepertiga biaya yang diperlukan untuk peristiwa tersebut.
Utsman dengan kekayaannya juga pernah menyedekahkan 200 ribu dirham untuk membeli sumur saat rakyat pada masa kepemimpinannya mengalami kekeringan. Tanah di sekitar sumur ini lah yang kemudian ditanami kurma dan hasilnya masih dinikmati hingga saat ini.
Utsman juga dengan kerendahan hatinya menyedekahkan 1000 ekor unta saat masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq mengalami peceklik. Tentu, masih banyak lagi harta kekayaan Utsman yang diberikan untuk Allah Allah.
2. Abdurrahman bin Auf
Bendahara Allah ke dua di muka bumi adalah Abdurrahman bin Auf. Ia masuk Islam pada masa awal dakwah Rasulullah SAW. Ia termasuk sahabat Nabi yang kaya namun menafkahkannya di Jalan Allah.
Suatu ketika Rasulullah SAW pernah berpidato di hadapan umatnya untuk semangat dalam bersedekah. Dalam kesempatan itu, Abdurrahman bin Auf menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar Rp 2.4 Milyar. Nilai ini sama dengan jumlah sekarang karena dinar dan dirham tidak berubah. Saat itu kekayaannya masih 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar.
Atas sedekahnya tersebut, Abdurrahman bin Auf kemudian didoakan Rasulullah SAW yang bunyinya
“Semoga Allah melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu tinggalkan untuk keluarga kamu.”
Doa ini benar terkabul. Harta yang diberikan Allah kepada Abdurrahman bin Auf semakin bertambah. Pada saat akan berlangsung perang Tabuk, umat Muslim merasa kesusahan karena biaya yang mahal dan medan yang sulit. Terlebih saat itu Madinah sedang dilanda musim panas.
Namun Abdurrahman bin Auf memeloporinya dengan menyumbang dua ratus uqiyah emas. Umar bin Khatab sampai berbisik kepada Rasulullah, dan mengatakan bahwa mungkin saja Abdurrahman bin Auf tidak menyisakan hartanya untuk keluarganya sehingga Ia berdosa.
Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh dagangannya yang diangkut dengan 700 unta saat memenuhi jalan Kota Madinah. Ia juga pernah sedekah secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai +/- Rp 48 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1,500 ekor unta. Masih banyak kekayaan Abdurrahman bin Auf yang tidak pernah habis semasa hidupnya.
Dua orang kaya ini senantiasa menjadikan shalat dan jihad sebagai amalan terdepan. Tidak hanya itu, mereka juga tidak lalai dengan harta untuk difoya-foya dengan kesenangan duniawi. Akan tetapi, harta tersebut dimanfaatkan untuk menggapai surga Allah SWT.
Banyak sahabat tersebut memiliki sifat zuhud atau meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan mereka dari Allah. Karena memiliki sifat ini maka Allah melimpahkan kepada mereka harta yang halal. Dengan kekayaan yang telah dimiliki para sahabat tersebut tidak lantas membuat mereka menjadi sosok yang cinta duniawi. Akan tetapi mereka hanya mengambil seperlunya saja dan selebihnya digunakan untuk perjuangan di jalan Allah SWT.
Demikianlah informasi mengenai dua orang manusia yang menjadi bendahara Allah di muka bumi. Sahabat-sahabat Rasulullah merupakan orang-orang yang paling banyak kebaikannya. Sebab mereka hanya mengharapkan akhirat sebagai balasan terbaik atas semua amalan yang dilakukan selama hidup di dunia. Selain itu, mereka juga memiliki keikhlasan dan dalam melakukan kebaikan dan senantiasa mengingat Allah SWT bagaimanapun kondisinya.
manusia untuk menjaga kekayaan-Nya layaknya seorang bendahara? Sebagian dari kita mungkin akan berpikir demikian.
Ternyata Allah SWT sebagai sang Pencipta memiliki kekuasaan tidak terbatas. Dalam segala kuasanya tersebut, Allah SWT mendelegasikan beberapa kekuasaan kepada hamba-hamba-Nya.
Termasuk dua orang yang merupakan sahabat Nabi berikut ini. Mereka dianggap menjadi bendahara Allah karena memiliki kekayaan yang sangat banyak namun tetap dermawan atas apa yang diterimanya. Lalu siapa mereka yang beruntung ini?
Abu Sulaiman mengatakan, dua manusia pilihan tersebut adalah “Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhuma. Keduanya merupakan dua bendahara dari perbendaharaan Allah di bumi-Nya.” Sebab, terangnya, “Keduanya menginfaqkan hartanya dalam taat. Muamalah keduanya adalah untuk Allah dengan kekuatan hati dan ilmunya.”
1. Utsman bi Affan
Utsman bin Affan merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu dari khulafaur rasyidin. Beliau memiliki kemampuan finansial yang lebih dibanding tiga sahabat Nabi termahsyur lainnya.
Bahkan harta khalifah ketiga ini umat Islam ini hartanya masih tersimpan hingga saat ini. Pundi-pundi uang ini didapatkan karena kedermawanan Utsman semasa hidup. Beliau menyedekahkan harta untuk membeli tanah yang kini menjadi areal perkebunan kurma. Hasilnya perkebunan tersebut setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman bin Affan.
Harta yang tersimpan dalam rekening atas nama Utsman bin Affan yang dikelola kementerian wakaf Arab Saudi tersebut kedepannya akan dibangun hotel. Income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal.
Sepeninggalnya saja begitu banyak harta yang Ia tinggalkan. Bagaimana pula kala menantu Rasulullah ini masih hidup. Tentu akan semakin banyak harta yang Ia bagikan di Jalan Allah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Utsman bin Affan merupakan manusia di bumi yang disegani malaikat. Utsman menyedekahkan hartanya saat terjadi perang Tabuk. Ia memberikan 1000 ekor unta,70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham, yang nilainya sama dengan sepertiga biaya yang diperlukan untuk peristiwa tersebut.
Utsman dengan kekayaannya juga pernah menyedekahkan 200 ribu dirham untuk membeli sumur saat rakyat pada masa kepemimpinannya mengalami kekeringan. Tanah di sekitar sumur ini lah yang kemudian ditanami kurma dan hasilnya masih dinikmati hingga saat ini.
Utsman juga dengan kerendahan hatinya menyedekahkan 1000 ekor unta saat masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq mengalami peceklik. Tentu, masih banyak lagi harta kekayaan Utsman yang diberikan untuk Allah Allah.
2. Abdurrahman bin Auf
Bendahara Allah ke dua di muka bumi adalah Abdurrahman bin Auf. Ia masuk Islam pada masa awal dakwah Rasulullah SAW. Ia termasuk sahabat Nabi yang kaya namun menafkahkannya di Jalan Allah.
Suatu ketika Rasulullah SAW pernah berpidato di hadapan umatnya untuk semangat dalam bersedekah. Dalam kesempatan itu, Abdurrahman bin Auf menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar Rp 2.4 Milyar. Nilai ini sama dengan jumlah sekarang karena dinar dan dirham tidak berubah. Saat itu kekayaannya masih 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar.
Atas sedekahnya tersebut, Abdurrahman bin Auf kemudian didoakan Rasulullah SAW yang bunyinya
“Semoga Allah melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu tinggalkan untuk keluarga kamu.”
Doa ini benar terkabul. Harta yang diberikan Allah kepada Abdurrahman bin Auf semakin bertambah. Pada saat akan berlangsung perang Tabuk, umat Muslim merasa kesusahan karena biaya yang mahal dan medan yang sulit. Terlebih saat itu Madinah sedang dilanda musim panas.
Namun Abdurrahman bin Auf memeloporinya dengan menyumbang dua ratus uqiyah emas. Umar bin Khatab sampai berbisik kepada Rasulullah, dan mengatakan bahwa mungkin saja Abdurrahman bin Auf tidak menyisakan hartanya untuk keluarganya sehingga Ia berdosa.
Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh dagangannya yang diangkut dengan 700 unta saat memenuhi jalan Kota Madinah. Ia juga pernah sedekah secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai +/- Rp 48 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1,500 ekor unta. Masih banyak kekayaan Abdurrahman bin Auf yang tidak pernah habis semasa hidupnya.
Dua orang kaya ini senantiasa menjadikan shalat dan jihad sebagai amalan terdepan. Tidak hanya itu, mereka juga tidak lalai dengan harta untuk difoya-foya dengan kesenangan duniawi. Akan tetapi, harta tersebut dimanfaatkan untuk menggapai surga Allah SWT.
Banyak sahabat tersebut memiliki sifat zuhud atau meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan mereka dari Allah. Karena memiliki sifat ini maka Allah melimpahkan kepada mereka harta yang halal. Dengan kekayaan yang telah dimiliki para sahabat tersebut tidak lantas membuat mereka menjadi sosok yang cinta duniawi. Akan tetapi mereka hanya mengambil seperlunya saja dan selebihnya digunakan untuk perjuangan di jalan Allah SWT.
Demikianlah informasi mengenai dua orang manusia yang menjadi bendahara Allah di muka bumi. Sahabat-sahabat Rasulullah merupakan orang-orang yang paling banyak kebaikannya. Sebab mereka hanya mengharapkan akhirat sebagai balasan terbaik atas semua amalan yang dilakukan selama hidup di dunia. Selain itu, mereka juga memiliki keikhlasan dan dalam melakukan kebaikan dan senantiasa mengingat Allah SWT bagaimanapun kondisinya.
Sumber : infoyunik.com